Alexander Graham Bell

Alexander Graham Bell Born Mar 3 1847 - Died Aug 2 1922 Telephone / Telegraphy Telephone / Telegraphy Patent Number(s) 174,465 Inducted 1974 Alexander Graham Bell's invention of the telephone grew out of his research into ways to improve the telegraph. On April 6, 1875, Bell was granted the patent for the multiple telegraph, which sent two signals at the same time. In September 1875 he began to write the specifications for the telephone. On March 7, 1876, the U.S. Patent Office granted him Patent Number 174,465 covering, the method of, and apparatus for, transmitting vocal or other sounds telegraphically by causing electrical undulations, similar in form to the vibrations of the air accompanying the said vocal or other sounds. Invention Impact The range of Bell's inventive genius is represented only in part by the 18 patents granted in his name alone and the 12 he shared with his collaborators. These included 14 for the telephone and telegraph, four for the photophone, one for the phonograph, five for aerial vehicles, four for hydroairplanes, and two for a selenium cell. Inventor Bio Born in Edinburgh, Scotland, the inventor spent one year at a private school, two years at Edinburgh's Royal High School (from which he graduated at 14), and attended a few lectures at Edinburgh University and at University College in London, but he was largely family-trained and self-taught. Never adept with his hands, Bell had the good fortune to discover and inspire Thomas Watson, a young repair mechanic and model maker, who assisted him enthusiastically in devising an apparatus for transmitting sound by electricity. After inventing the telephone, Bell continued his experiments in communication, which culminated in the invention of the photophone-transmission of sound on a beam of light- a precursor of today's optical fiber systems. He also worked in medical research and invented techniques for teaching speech to the deaf. In 1888 he founded the National Geographic Society.

BaGi yAnG beLuM tAhU,bAcA aJ......

Akuntansi adalah salah satu cabang ilmu ekonomi yang mempelajari tentang pencatatan, pengakuan dan pelaporan segala macam transaksi ekonomi.
Tujuan dari pencatatan transaksi ekonomi adalah untuk dokumentasi dan menghindari kemungkinan penyalahgunaan serta sebagai bukti telah terjadi transaksi. Dengan dicatat dan didokumentasikan apabila kita lupa maka akan bisa ingat dengan melihat dokumen tersebut. Pelaporan akuntansi berbentuk laporan keuangan. Laporan keuangan ini terdiri dari neraca, laba rugi, arus kas (secara teori). Sedangkan laporan keuangan dalam prakteknya ada tambahan catatan laporan keuangan, penjelasan dan analisis keuangan.

Prinsip utama akuntansi adalah keseimbangan. Sisi kiri dan sisi kanan harus sama. Sisi kiri dan sisi kanan dalam akuntansi disebut debet dan kredit. Contohnya, misal anda ingin memulai usaha. Anda mempunyai uang 10 juta untuk modal usaha. Dalam akuntansi pencatatannya adalah pada sisi debet kas 10 juta dan pada sisi kredit modal 10 juta. Jika misalnya anda ingin menambahkan modal dengan meminjam uang ke pihak ketiga. Misalnya pinjamannya 5 juta. Catatan akuntansinya menjadi kas 15 juta dan sisi kredit ada hutang 5 juta dan modal 10 juta. Dan seterusnya, setiap transaksi harus mempunyai rekening penyeimbang.

Rekening adalah nama untuk mewakili sebuah transaksi. Misalnya transaksi penjualan secara tunai maka nama rekeningnya adalah kas pada sisi debet dan penjualan pada sisi kredit.

Tujuan akhir dari akuntansi adalah dihasilkan suatu laporan keuangan. Dari laporan keuangan tersebut diharapkan perusahaan atau organisasi bisa mengambil keputusan strategis, mengetahui kinerja perusahaan dan sebagai bentuk laporan kepada pemegang saham atau pemilik perusahaan. Laporan keuangan bersifat histories. Artinya, laporan tersebut dibuat dari hasil usaha masa lalu. Misalnya laporan keuangan 2006, maka laporan tersebut berasal dari hasil usaha Januari s/d desember 2006.